ARENABETTING88.COM

Selamat Datang Di Master Agen Judi Nomor 1 Di Asia.

ARENABETTING88.COM

Arenabetting88.com Mengucapkan Selamat Hari Natal Dan Tahun Baru 2017.

ARENABETTING88.COM

Dapatkan Bonus 20% UP 100% Untuk Permainan Mix Parlay Arenabetting88.com.

ARENABETTING88.COM

Arenabetting88.com Memberikan Anda Pelayanan Terbaik 24 Jam.

ARENABETTING88.COM

Dapatkan Bonus Refferal Dari Arenabetting88.com Seumur Hidup.

Selasa, 28 Maret 2017

SOK PINTAR DIDEPAN MEDIA ANIES MALAH DI BUAT TERLIHAT BODOH OLEH AHOK




Manusia yang serakah akan menggunakan segala cara untuk mencapai apa yang menjadi impiannya. Cara-cara yang ditempuh pun beragam dari yang bisa diterima sampai yang berujung sadis-brutal sekali pun. Begitulah tamaknya manusia jika akal sehat telah diinjak-injak oleh hasrat yang tak terkontrol, apalagi kalau sudah terlanjur obral janji sana-sini agar menarik simpati demi mendulang suara.
Kebodohan Anies tak memerlukan logika yang rumit untuk menyederhanakan jalan pikirannya. Ahok mampu menelanjangi seorang Anies di depan publik Metro TV dalam acara “babak final Pilkada DKI” di bawah panduan Najwa Sihab. Tatkala Anies sok-sokan memperlihatkan kepiawaiannya beretorika dan memberikan janji surga yang tak jelas rinciannya, hal itu justru menjadi boomerang baginya dan dijadikan bulanan kritikan tajam mematikan oleh Ahok.

Pernyataan-pernyataan Anies yang menyesatkan dan menjadi “boomerang”

Untuk lebih jelasnya, saya uraikan beberapa poin penting dari pernyataan-pernyataan Anies yang berusaha mengelabui publik tetapi dicekal di tengah jalan oleh cermat dan briliannya Ahok. Sedari awal perdebatan di Metro TV tersebut, Anies tak berhenti untuk menyerang Ahok termasuk secara pribadi seperti ketika Ahok mengatakan “maling” kepada seorang ibu yang berusaha menarik tunai uang dari KJP anaknya. Syukurlah bahwa Ahok sudah berubah banyak dan mampu menahan diri dalam jebakan yang mudah diprediksi tersebut. Justru pada akhirnya berbuah kemenangan (telak) yang diraih Ahok.

Pertama, hal itu sangat jelas dari pernyataan Anies tatkala ditanya mbak Najwa kalau dia yang bertipe santun dan mendapat persepsi tidak tegas, tidak akan berani memecat pegawai di Pemrpov DKI kalau seandainya terpilih kelak. Dengan begitu yakinnya dia menjawab: “Tidak mungkin berhentikan anak buah? Sekarang aja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari gubernur. Wah apalagi anak buah!”
Sungguh luar biasa rasa percaya diri seorang Anies. Di satu sisi, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dipersoalkan karena sah-sah saja dia berusaha meyakinkan diri dan para calon pemilih untuk mendukungnya; tetapi itu hanya sia-sia karena tak didukung oleh integritas yang mumpuni. Pandai berorasi saja masih terlalu jauh dari cukup, karena harus ada tindak lanjutnya.
Tanggapan Ahok sangat singkat tetapi brilian dan mematikan!

“Ya kalau mau pecat saya, saya kira bukan tergantung Pak Anies, tergantung warga Jakarta sih”.
“Ya kontrak saya sampai Oktober 2017 ya.
“Dalam hal ini, saya memang anak buahnya Pak Anies karena saya pelayan warga Jakarta, kebetulan Pak Anies warga Jakarta, ya saya anak buahnya,” jawab Ahok.

“Makanya kalau mau memecat saya, bukan sebagai calon gubernur, tapi sebagai warga DKI.”
Yang di sebelah hanya nyengir kuda karena sadar bahwa dia sedang ditelanjangi di hadapan publik berkat kecerobohannya sendiri.
Kedua, Program Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus). KJP merupakan program besutan Jokowi bersama Ahok sejak mereka meniti karir di DKI tahun 2012 silam. Sekarang di level nasional ada Kartu Indonesia Pintar (KIP). Anies-Sandi menawarkan KJP Plus yang mana memadukan KJP+KIP sehingga anak-anak DKI mendapat kesempatan untuk menerima ke-2 bantuan tersebut sekaligus.

JUDI SABUNG AYAM



AGEN JUDI BOLA
Selain itu, KJP Plus juga nantinya akan bisa digunakan baik tunai maupun non tunai untuk kebutuhan siswa dan/atau mahasiwa pemegang kartu. Dan yang lebih “hebat” lagi, bantuan tersebut bukan hanya untuk para pelajar dan mahasiswa tetapi juga yang putus sekolah untuk kegiatan pelatihan, dsb.
Ahok sangat bertentangan dengan penerima KJP (Plus) yang mengikutsertakan anak-anak putus sekolah. Itu sangat tidak mendidik karena ada kesan bahwa anak-anak diberi kelonggaran untuk tidak sekolah. Toh, ada juga bantuan dari pemerintah.

Saya yakin, ini salah satu poin kegagalan total seorang Anies yang adalah mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Bisa jadi ini juga jawaban atas pemecatannya dari kabinet kerja Jokowi.

Ketiga, Program rumah utama untuk warga DKI yang belum memilikinya di dalam kota. Anies menawarkan program rumah sederhana untuk 1,3 juta penduduk Jakarta yang berpenghasilan rendah (di bawah Rp 7 juta) dengan biaya rata-rata Rp 350 juta per rumah; yang berarti membutuhkan dana Rp 455 triliun rupiah. Bayangkan saja, besarannya di kisaran lebih dari 6 kali APBD DKI tahun 2017 yang dianggarkan 70,1 triliun. Luar biasa mimpinya Anies!
Hebatnya lagi, tanpa DP dari calon pemilik rumah karena Pemda DKI yang akan menyanggupi lewat kerja sama yang baik dengan pihak bank. Dengan DP yang besarannya 15% maka setiap pembelian rumah tersebut akan ditanggung oleh pemda DKI sebesar Rp 52 juta dikalikan dengan 1,3 juta penerima rumah berarti Rp 67,6 triliun. Alamak! Nyaris APBD DKI tahun 2017 ini hanya untuk menutupi DP rumah warga miskin saja. Ingat! ini baru DP-nya saja.
Inilah kebodohan seorang Anies! Karena kurang perhitungan yang matang, Anies tampaknya kebingungan luar biasa mendapatkan angka tersebut yang memang di luar dugaannya. Apakah angka itu dibayar lunas dalam 1 tahun atau selama 5 tahun masa jabatannya nanti? Hal ini masih abu-abu. Anies pun berkelit bahwa itu bisa bekerjasama dengan bank. Tetapi Ahok yang sudah makan garam soal kerjasama seperti itu mengklaim bahwa pihak bank sudah tentu ingin untung.
Saya pun sependapat dengan Ahok. Tak ada satu bank pun di dunia ini yang mau merugi karena kebodohan orang seperti si Anies. Nyata memang bahwa Anies kalah telak dan tak memiliki amunisi yang cukup untuk menawarkan yang terbaik buat warga DKI.

Usahanya untuk berkelit dan membela diri tidak lebih dari menutupi rasa malunya (harap saja dugaan saya benar) yang muncul terlambat. “Pilihannya sederhana, Gubernur yang putus asa melihat kenyataan itu, atau Gubernur yang mau mencari solusi melihat kenyataan itu,” demikian Anies mencoba mempertahankan idenya tersebut.

TARUHAN BOLA ONLINE



Rumah murah sederhana yang dikategorikan sebagai rumah utama tersebut yang bukan tipe apartemen sungguh di luar akal sehat. Kalau memang Anies masih waras berarti itu tak lebih dari usahanya mendulang suara dari penduduk miskin yang jumlahnya melebihi sejuta tersebut agar bisa mencapa ambisinya.
Kompas properti ikutan melakukan investigasi jika memang Anies mengerti duduk persoalannya atau hanya berkoar-koar saja. Demikian hasil penemuan tim Kompas.com:
“Tentu saja bila yang dimaksud Anies adalah rumah tapak pertama atau primary home, tidak dapat ditemukan di Jakarta.
Riset KompasProperti menunjukkan, rumah dengan harga Rp 350 juta atau di bawahnya berlokasi di kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Saya begitu sadar dan yakin bahwa KJP Plus bukan hanya untuk warga DKI tetapi juga untuk pak Anies bersama wakilnya Sandi agar mereka mulai belajar berhitung.
Hal ini juga membuat saya teringat kelebihan dana Anggaran Tunjangan Profesi Guru 2016 lalu, dimana kala itu, Anies Baswedan masih menjabat sebagai Mendikbud Dasar dan Menengah. Keliru dalam berhitung atau memang tidak profesional dalam berhitung?

Teriring salam warga DKI butuh calon pemimpin yang tahu berhitung!

TERKENA BANYAK KASUS DAN TERANCAM PENJARA SANDIAGA UNO MERENGEK KETAKUTAN MASUK PENJARA




Sandiaga Uno diketahui meminta keringanan atau penundaan (dipanggil setelah tanggal 15 April 2017) penanganan dugaan kasus penggelapan penjualan lahan yang melibatkan Sandiaga. Djarot pun menyindir sikap Sandiaga ini dan membandingkannya dengan sikap Ahok dalam menghadapi kasus dugaan penistaan agama. Ternyata dari sini saja terlihat siapa yang lebih jantan dalam menghadapi kasusnya. Ahok taat hukum, tidak ada istilah prihatin, tidak ada meminta keringanan dan penundaan, tidak mangkir. Lain halnya dengan Sandiaga yang dulu mangkir dari panggilan polisi untuk dimintai keterangan atas kasusnya.

AGEN JUDI ONLINE

Terlepas dari alasan apa pun, mangkir dengan cara begini bukan sikap yang sepatutnya diperlihatkan dari seorang calon pemimpin. Belum jadi pemimpin saja sudah mangkir, itukah teladan yang ingin diperlihatkan? Di mana integritas dan sikap taat hukumnya? Kalah jauh deh dengan Ahok, tak dapat dibandingkan. Kalau menurut analisis saya, Sandiaga meminta penundaan ini sebisa mungkin karena ada hubungannya dengan Pilkada. Baik langsung maupun tidak langsung, kasus yang mencuat ini lumayan kuat hantamannya terhadap Sandiaga. Sehingga dikhawatirkan akan menurunkan elektabilitas atau merusak citra baik yang selama ini diperlihatkan ke masyarakat. Tapi sayang, mengelak seperti ini malah membuat orang curiga dan makin tidak simpatik. Ujung-ujungnya orang akan berpikir sebaliknya.





Djarot, seperti yang sudah saya ulas beberapa hari lalu, mulai unjuk gigi dengan mengambil alih posisi Ahok dalam menangkis serangan dari pihak lawan dan mengembalikannya dalam bentuk tamparan keras dan menusuk jiwa. Menanggapi kasus Sandiaga, Djarot mengatakan, “Apa berat banget (sampai harus) minta keringanan? Ya nggak tahulah itu (urusan) yang bersangkutan. Saya cuma sampaikan negara kita itu negara hukum.”

Untuk menambah kerasnya tamparan, Djarot mengatakan dirinya juga mengikuti semua proses hukum. Dia mencontohkan dirinya mengikuti proses hukum dalam kasus penghadangan beberapa bulan lalu. “Saya kemarin itu disidik polisi dua kali dan saya datang terkait kasus penghadangan itu. Saya datang lho,” katanya. “Sebetulnya saya bisa saja nggak datang, itu masalah kecil sebenarnya, tapi saya datang. kayak Pak Ahok saja datang terus kan.”

Sandiaga juga tidak mau kalah dalam merespon. Dia mengatakan, “Ini perseteruan dua orang super kaya. Mungkin Pak Djarot nggak ngerti kasusnya, kasihan juga komentar sesuatu hal yang dia tidak mengerti.” Saya tidak tahu siapa dua orang tersebut karena memang tidak dibilang, dan di sisi lain Sandiaga mengaku tidak terlibat.

JUDI SABUNG AYAM



Di sisi lain, Sandiaga juga mengatakan, “Yang kami terima adalah undangan untuk klarifikasi. Pak Djarot kan bukan ahli hukum, selayaknya jangan berkomentar. Tapi ya nggak apa-apa, namanya juga politik. Dia berhak berkomentar, nggak usah baper. Kami OK OCE banget kok.”

Seperti yang dikatakan Djarot, bukankah Sandiaga bilang hanya undangan untuk klarifikasi? Kan itu hanya masalah kecil, datang dan klarifikasi, kenapa itu saja tidak bisa dilakukan dengan alasan jadwal begitu padat? Lihat dulu Ahok, jadwalnya juga jauh lebih padat karena menjabat sebagai Gubernur, tapi toh fine-fine saja tidak mangkir. Bahkan pada beberapa kesempatan, Ahok menyempatkan datang ke Balai Kota untuk bertemu dengan warga untuk mendengarkan masalahnya sebelum menuju persidangan. Justru karena hal kecil itulah integritas seorang pemimpin diuji. Yang kecil saja sudah tidak teruji, bagaimana nanti kalau tersandung kasus yang lebih besar? Bisa-bisa melarikan diri.

JUDI BOLA ONLINE



Jadi respon Djarot untuk Sandiaga adalah sentilan kecil yang sayangnya direspon balik dengan jawaban yang tidak epik. Di saat Djarot memberikan pemahaman pada kita melalui perbandingan yang jelas, Sandiaga malah memberikan klarifikasi tidak jelas untuk mengelak yang malah membuatnya kembali jatuh ke perangkap blunder lainnya. Sentilan Djarot memang tidak sakit, tapi lama-lama bikin gerah dan sangat mengganggu hingga mau tak mau Sandiaga harus turun tangan merespon. Jika mau diibaratkan, dulu Ahok dan Djarot semobil, di mana Ahok sebagai pengemudinya. Sekarang posisi sudah terbalik, Djarot sebagai pengemudi dan Ahok duduk lebih kalem di kursi penumpang. Djarot yang meng-gas dan menggeber-geber mobil, dan lawan di belakangnya makan asap. Siapa yang tidak ngamuk? Hahahaha. Gas terusssss.

Cari Tempat Judi yang aman ? Takut Menang ga dibayar?
Makanya Jadi Member Arenabetting88
Menang Berapapun Pasti Dibayar ! Dapet Bonus Lagi ^___^
Yuk Segera Gabung ^__^
MIN DEPO 50RB !!
» Bonus New member 10%
» Bonus Cashback Sportsbook S/D 15%
» BOnus Mix Parlay 20% S/D 100%
» Bonus Rollingan Livecasino 0.8%
» Bonus Referral 2% Seumur Hidup
» Register:goo.gl/xiHvQr
Customer Service Arenabetting88:
» SMS:0821-6500-5947
» PIN BBM:55A2F781
» Whatsapp:+855-1760-7647
» WeChat:arenabetting88
» Line:arenabetting88
» YM:arenabetting88@yahoo.com
» Layanan Live Chat 24JAM ONLINE
» Arenabetting88.com
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com